WhatsApp-Button
Proses Pengolahan Air Isi Ulang

Proses Pengolahan Air Isi Ulang

Proses Pengolahan Air Isi Ulang – Air mengambil peran vital dalam menjamin kelangsungan hidup semua makhluk di dunia tanpa terkecuali manusia. Kebutuhan terbesar atas air adalah untuk di minum. Bagi manusia diperlukan proses pengolahan yang teliti sebelum akhirnya dapat di konsumsi bebas. Saat ini pengolahan air yang cukup diminati adalah air isi ulang. 

Alasannya yang pertama lantaran murah, kemudian tersedia dimana saja. Pada intinya sangat cocok memenuhi kebutuhan masyarakat zaman sekarang yang menyukai efisiensi dan fleksibelitas. Hingga hari ini kebanyakan depot isi ulang menggunakan proses ozonisasi, ultraviolet dan reversed osmosis untuk menjaga kualitas air minum.

Urutan Proses Pengolahan Air Isi Ulang

Proses Pengolahan Air Isi Ulang – Kualitas air layak minum memperoleh pengaruh dari lokasi pengolahan. Dibutuhkan prosedur sanitasi dan pengolahan air isi ulang yang optimal. Dengan tujuan menghindari pencemaran air secara fisik, kimia, ataupun mikrobiologi. Sebagian besar masyarakat Indonesia memutuskan membeli air isi ulang, karena tidak membutuhkan proses memasak ulang.

Oleh sebab itu departemen kesehatan, menetapkan persyaratan untuk air memenuhi standar konsumsi. Diantaranya tidak boleh bewarna, mengandung logam atau zat kimia berbahaya, berbakteri, berbau, berasa. Setelah air tidak mengandung semua kategori tersebut, maka dapat dilanjutkan pada proses pengolahan.

Di lapangan proses pengolahan air isi ulang memiliki beberapa tahap. Dengan tujuan akhir menghilangkan kandungan polutan ataupun mikrobiologis. Pasalnya hal tersebut bisa merugikan siapa saja yang mengkonsumsinya.

Penampungan Air Baku

Air isi ulang berasal dari air baku yang memenuhi syarat dan kualitas. Setiap depot air minum isi ulang, diwajibkan mengambil pasokan air dari PDAM atau perusahaan yang memang diizinkan mendistribusikan air baku. Hal ini sesuai dengan aturan dari Kepemenrindag No. 651 Thn 2004. Dalam kurun waktu 3 bulan, pemilik usaha wajib melakukan analisa coliform. Kemudian satu tahun ada 2 kali uji parameter zat kimia lengkap.

Meskipun air isi ulang mengambil pasokan air baku dari PDAM. Pasokan tersebut berbeda dengan air yang didistribusikan untuk kepentingan aktivitas rumah tangga. Air yang berasal dari sumur bor juga tidak boleh dipergunakan sebagai air baku. Umumnya sebelum diolah air baku mengandung kadar besi tinggi. Sehingga membutuhkan oksidasi untuk melarutkan zat kimia dan besi di dalamnya. Barulah air bisa masuk ke dalam tangki reaktor.

Tangki yang menjadi penampungan air atau reservoir harus terbuat dari material food grade, tahan korosi dan bebas zat kimia. Sehingga tidak ada indikasi mencemari air yang tersimpan di dalamnya. Selain itu tangki harus aman, mudah dibersihkan, memiliki manhole, dan mudah untuk di desinfektan. Kran dipergunakan sebagai media mengisi dan mengeluarkan air isi ulang dari reservoir.

Proses Penyaringan Air 

Filtrasi penyaringan air isi ulang dibedakan menjadi dua tipe, yaitu filter pasir dan filter membran. Partikel di dalam air terbagi atas beberapa kategori, seperti ukuran besar berdiameter lebih dari 3 mikro. Kemudian partikel kecil berukuran kurang lebih 0.08 mikro. 

Berkat proses filtrasi bukan hanya makromolekul yang bisa terpisahkan, melainkan mikromolekul dengan ultra dan nanofiltrasi. Berpedoman pada fungsi dasar reverse osmosis, membantu pengusaha depot air isi ulang memisahkan bakteri dan virus berukuran hingga 0.01 mikro.

Filtrasi pasir memerlukan pasir, mangan zeolit dan karbon aktif sebagai media. Pasir silica 80% diletakkan pertama, untuk menyaring partikel halus yang terdapat dalam tangki air. Mangan zeolit merupakan lapisan filter kedua, berfungsi menghilangkan zat besi yang lolos dari proses oksidasi. Pada lapisan ketiga terdapat karbon aktif 75%, yang berfungsi menghilangkan polutan. Polutan mikro dapat berupa senyawa phenol, bau tak sedap, zat berbahaya, hingga buih deterjen. Proses penyerapan polutan disebut dengan proses adsorpsi.

Air isi ulang bisa dialirkan ke filter cartridge untuk menghilangkan kembali partikel pada dalam air. Pada tahap ini air terlihat benar-benar jernih dan hampir siap diminum. Filter cartridge memiliki ukuran yang beragam, umumnya mempergunakan ukuran 1 mikron – 10 mikron.

Tahapan Desinfeksi dan Sterilisasi

Proses Pengolahan Air Isi Ulang –  Tahap terakhir diperlukan sterilisasi untuk membunuh semua kuman dan bakteri dalam air isi ulang. Jika umumnya anda dapat mendidihkan air agar kuman musnah. Pada usaha depot isi ulang  menggunakan metode ozonisasi dan ultraviolet.

         1.  Langkah sterilisasi  menggunakan ultraviolet :

  • Pasang lampu ultraviolet 30.000 MW
  • Alirkan air melalui tabung.
  • Radiasi ultraviolet membunuh kuman atau bakteri.

    2. Langkah sterilisasi menggunakan ozonisasi :
  • Campur gas ozon dengan air
  • Alirkan air ke pipa + peralatan + kemasan air isi ulang

Lanjutkan mensterilisasikan wadah dengan mensanitasi menngunakan gas ozon atau air yang mengandung ozon. Pastikan jika air bersih memiliki suhu setidaknya 60 derajat celsius. Bilas kembali wadah dengan air isi ulang secukupnya. Pada tahap ini proses pengolahan air telah berhasil masuk standar siap diminum. Demikian penjelasan artikel kali ini, semoga banyak membantu.