WhatsApp-Button
Usaha Depot Air Minum RO Tetap Menjanjikan

Usaha Depot Air Minum RO Tetap Menjanjikan

Depot air minum isi ulang adalah usaha yang saat ini tengah populer di Indonesia. Harganya yang murah dan kemudahan dalam pembeliannya adalah faktor-faktor yang membuat pembeli lebih menyenangi membeli air minum di depot air minum RO. Tentu saja dengan banyaknya permintaan terhadap air minum jenis ini menyebabkan pengusaha berduyun-duyun untuk melakukan usaha depot air minum RO.

Untuk anda, khususnya masyarakat perkotaan pasti telah sangat akrab dengan depot air minum isi ulang yang banyak ditawarkan oleh berbagai perusahaan. Contohnya dapat dilihat dengan gampang di beberapa jalan di pusat kota atau di pingiran kota. Kecuali depot air isi ulang mineral, ada juga depot air minum RO atau Reverse Osmosis.

Kedua macam usaha air isi ulang ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Dengan menggunakan teknologi semi permiabel yang mutakhir ini air yang diproduksi akan menjadi lebih bersih, sejuk, tak berasa, juga tak berbau. Teknologi ini merupakan sebuah teknologi baru yang sekarang banyak digunakan di berbagai negara berkembang, seperti Saudi Arabia, Singapura, Belanda dan berbagai negara maju sesuai dengan tujuannya masing-masing.

Usaha Depot Air Minum RO

Untuk anda yang tertarik merambah ke usaha air isi ulang pasti penasaran apa sebenarnya perbedaan antara air RO dan air mineral. Dianjurkan untuk anda yang ingin merambah ke usaha ini, sebaiknya benar-benar memahami perbedaan dari kedua sistem itu lantaran ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari tiap-tiap sistem yang bisa disesuaikan menurut keadaan air dan strategi usaha anda.

Terdapat dua aspek yang dapat dijadikan pembanding antara kedua jenis air ini. Pertama ialah unsur kimiawi yang artinya air itu mengandung mineral air seperti kalium, magnesium, zat besi dan lain-lain. Yang termudah ialah dengan mengamati kemasan luarnya yang biasanya tertera tulisan “Air Minum Dalam Kemasan Air Mineral”. Sedangkan air RO dari aspek kimiawi cuma terdiri dari sejumlah unsur saja yakni air (H2O) dan sangat sedikit kandungan mineral air yang ada di dalamnya.

Aspek yang kedua ialah teknik filterisasi atau proses penyaringan yang pada air mineral memakai cara dengan standar penyaringan yang biasa dipakai untuk mengolah air mineral. Bila pada proses penyaringan itu yang diolah 5 liter air, maka hasilnya masih 5 liter air mineral. Hal ini berlainan dengan proses filterisasi pada air RO yang menggunakan beberapa tahapan tersendiri dengan proses filterisasi air yang lebih cermat yakni memakai Membran RO. Dari sebanyak 3 liter air yang diolah, maka hasilnya cuma kira-kira 1 liter air saja, sedangkan 2 liternya lagi dikeluarkan sebagai limbah.

Alhasil bisa disimpulkan kalau pada produksi air mineral tidak menggunakan membran itu, namun pengolahan air pada usaha depot air minum RO mempergunakan alat yang dinamakan membran RO dimana akan terdapat air terbuang pada waktu proses pembuatan air minum itu. Membran RO membutuhkan pompa bertekanan cukup tinggi sehingga dibutuhkan pompa tersendiri. Hal itulah yang membuat biaya usaha depot air minum RO jauh lebih mahal ketimbang usaha depot air minum yang lainnya.

Walaupun begitu kenyatannya usaha air minum isi ulang dengan penerapan teknologi RO ini kian menjamur dengan konsumen yang tambah banyak, khususnya di beberapa kota besar. Saat ini masyarakat memang lebih mementingkan segi kualitas dan higienitas air sebagai minuman harian untuk melindungi kesehatan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit.